Data Asuransi Nasional (BPPDAN) untuk memberikan akses kemampuan analitik dan layanan konsultasi risiko kepada para anggota. Bagi Swiss Re, kolaborasi ini akan menjadi katalis transformasi digital di industri asuransi Indonesia.
BPPDAN yang memiliki lebih dari 70 anggota dari seluruh industri asuransi mengumpulkan data asuransi untuk memandu para anggotanya dalam penetapan harga asuransi properti yang “adil dan berkelanjutan”. Kemitraan ini akan melibatkan pembuatan dasbor pasar untuk BPPDAN yang dapat menawarkan wawasan premium dan klaim kepada anggotanya di tingkat pasar dan perusahaan.
“Swiss Re berkomitmen untuk membangun ketahanan saat industri menghadapi perubahan global yang signifikan,” kata Paul Murray, presiden dan CEO regional Swiss Re untuk reasuransi Asia.
“Karena Indonesia memainkan peran penting di Asia Tenggara, kami melihat kemitraan ini sebagai contoh yang bagus tentang bagaimana kami dapat mendukung perusahaan asuransi Indonesia untuk menjadikan negara ini lebih tangguh melalui solusi digital, di luar transfer risiko tradisional,” tambahnya.
Kemitraan antara Swiss Re dan Indonesia Re akan mendukung keputusan underwriting anggota BPPDAN serta perencanaan strategis mereka terkait manajemen risiko dan penetapan harga yang didasari dengan pertimbangan faktor kerugian tertinggi.
“Ulang tahun BPPDAN yang ke-30 tahun ini ditandai dengan peluncuran BPPDAN Analytic untuk mendukung perusahaan anggotanya dengan meningkatkan kemampuan mereka dalam pengambilan keputusan underwriting dan manajemen portofolio berbasis sains,” kata Delil Khairat, direktur operasi teknis di Indonesia Re.
“Kami tidak akan mewujudkan ambisi ini tanpa kemitraan yang kuat dengan Swiss Re melalui solusi analitik kelas dunianya. Ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi adalah jalan ke depan dalam menavigasi lanskap risiko dan lingkungan bisnis yang semakin dinamis dan kompleks,” tambahnya
Terjemahan bebas dari insurancebusinessmag.com
Gambar: insuranceasianews