Pitching adalah suatu proses yang mengacu pada bagaimana Anda mempresentasikan sebuah ide kepada pihak lain. Misalnya, Anda dapat menawarkan sebuah bisnis rintisan yang Anda tekuni kepada calon investor, atau contoh lainnya adalah bila sebuah perusahaan memiliki produk maka perusahaan tersebut menawarkan kepada calon pelanggan.
Dalam proses promosi, tentu Anda perlu untuk memberi audiens pemahaman yang jelas tentang rencana dan tujuan adanya suatu produk atau bisnis untuk mendapatkan dukungan mereka. Melalui pitching, Anda harus mengumpulkan dan berbagi hasil analisis yang relevan kepada audiens. Ketika Anda melakukan pitching secara efektif, maka Anda dapat memotivasi dan membujuk audiens untuk mengikuti ide yang Anda ajukan dan merealisasikannya.
Dalam suatu pitching, biasanya Anda memerlukan pitch deck. Pitch deck adalah sebuah presentasi yang dipaparkan dengan tujuan menyajikan ide bisnis untuk menambahkan investor ke proyek yang sedang dikerjakan sebagai mitra. Biasanya pitch deck berisi 10 – 15 slide power point.
Lantas bagaimana cara melakukan pitching dengan baik? InsurtechIndonesia menyajikan 5 tips untuk melakukannya.
1. Lakukan riset terlebih dahulu
Jika Anda akan membuat klaim selama proses promosi, Anda tentu perlu memberikan data atau hasil riset yang akurat untuk mendukung klaim tersebut. Informasi-informasi terkait riset di lapangan dapat menunjukkan kredibilitas perusahaan dan menarik kepercayaan dari audiens. Riset juga dapat membantu perusahaan dalam menjawab pertanyaan potensial atau kekhawatiran yang mungkin dimiliki audiens.
2. Pahami audiens
Selain melakukan riset, tips yang perlu Anda lakukan saat pitching adalah memahami audiens. Anda perlu mempelajari latar belakang dan minat individu untuk memahami apa yang menjadi motivasi audiens. Dengan memahami audiens, perusahaan dapat menyesuaikan pitching untuk menarik minat audiens secara langsung. Cara ini dapat memberikan kesan lebih personal bagi audiens, sehingga mereka akan termotivasi untuk mencoba produk atau ide yang perusahaan tawarkan.
3. Gunakan visual yang menarik dan interaktif
Menampilkan data yang perusahaan miliki dengan grafik, bagan, atau infografik adalah cara mudah untuk menambahkan daya tarik visual ke presentasi pitching. Saat menjelaskan ide atau produk kepada audiens, jangan lupa untuk selalu libatkan mereka. Audiens yang merasa terlibat cenderung merasa lebih dekat dan memiliki ketertarikan untuk mencoba ide atau produk yang perusahaan presentasikan.
4. Sisipkan data kuantitatif
Gunakan data kuantitatif sesering mungkin pada pitching yang akan perusahaan lakukan. Data kuantitatif yang kredibel dapat menunjukkan bukti bahwa perusahaan akan memberikan sejumlah manfaat bagi audiens. Dengan data kuantitatif perusahaan juga dapat membantu membuat klaim-klaim menarik yang bisa meningkatkan motivasi audiens untuk mencoba ide atau produk yang ditawarkan.
5. Jelaskan informasi perbedaan dengan kompetitor
Investor atau audiens sering kali ingin mengetahui mengapa mereka harus memilih perusahaan Anda dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Maka dari itu, Anda dapat memberikan informasi terkait apa saja nilai lebih dari perusahaan serta dari ide atau produk yang ditawarkan. Contohnya seperti menawarkan lebih banyak fitur atau menunjukkan potensi pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan kompetitor.