Antisipasi dan navigasi risiko adalah inti dari industri asuransi. Kegagalan dalam menilai risiko akan berdampak mahal bagi perusahaan asuransi. Demikian pula, ketika yang terburuk benar-benar terjadi, perusahaan asuransi perlu mengelola tindakan dan proses yang konsisten agar biaya yang timbul tidak menjadi tidak terkendali.
Dengan profitabilitas yang menjadi kunci untuk tetap bertahan di industri yang sangat kompetitif ini, perusahaan asuransi terus mencari cara yang lebih baik dan efisien untuk memprediksi dan mengurangi dampak risiko, agar dapat menawarkan perlindungan yang tepat bagi pelanggan mereka. Dengan jumlah risiko yang semakin meningkat, bagaimana perusahaan asuransi dapat memanfaatkan teknologi untuk membantu mereka?
Berbagai asuransi terkena dampak oleh berbagai bentuk risiko. Beberapa faktor umum, seperti kebakaran atau pencurian, sudah diantisipasi dengan baik, tetapi lanskap risiko terus berubah, tidak hanya dengan perang tetapi juga dengan bidang baru seperti dunia digital yang tiba-tiba terus berkembang dan menjadi perlu untuk diasuransikan. Peningkatan suhu global menyebabkan munculnya isu-isu baru. Faktanya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa dua pertiga (66%) ahli melihat cuaca ekstrem sebagai risiko yang paling mungkin memicu krisis global material pada tahun 2024, dan mudah untuk melihat mengapa itu sampai terjadi. Sementara tahun 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat, 2024 memiliki potensi menjadi tahun yang mencatat rekor lagi. Perusahaan asuransi harus menavigasi biaya yang meningkat dari ancaman baru seperti dampak cuaca ekstrem dan menemukan cara yang lebih efektif untuk mengelola risiko-risiko yang berkembang ini.
Dengan merangkul teknologi dan wawasan berbasis data, perusahaan asuransi memperluas kemampuan mereka untuk mendapatkan informasi dengan baik dan juga memberitahu pelanggan tentang risiko serta membantu mereka menghindari kerugian sejak awal. Berikut adalah tiga area terpenting di mana perangkat terhubung baru dan teknologi komunikasi proaktif mengubah industri asuransi.
Underwriting yang Dipersonalisasi
Perangkat wearable dan pelacak kesehatan memainkan peran penting dalam mendukung orang dengan tujuan kesehatan mereka. Sebelumnya, perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan menghitung premi dengan menggunakan data fisiologis dasar, seperti tinggi badan, berat badan, dan status merokok untuk menilai risiko kematian. Sekarang, perangkat Internet of Things (IoT) dapat memanfaatkan berbagai output, seperti tingkat aktivitas dan metrik tidur, serta berbagai pengukuran kesehatan seperti detak jantung, tingkat oksigen dalam darah, dan tekanan darah. Informasi kaya dan granular ini dapat memungkinkan polis asuransi jiwa yang dipersonalisasi untuk diunderwrite, berdasarkan gaya hidup individu, dengan metrik kesehatan yang digunakan sebagai input tambahan untuk terus menilai risiko kematian seseorang.
Underwriting yang dipersonalisasi, menggunakan data IoT, dapat menghasilkan model harga yang lebih adil dan transparan bagi pemegang polis. Misalnya, pelanggan yang menjalani gaya hidup lebih aktif, seperti yang dilacak oleh perangkat wearable, dapat diberi premi yang lebih rendah. Pendekatan yang dipersonalisasi menguntungkan pelanggan dan perusahaan asuransi: pemegang polis didorong untuk mengelola risiko mereka sendiri dengan lebih efektif dan sebagai gantinya, pelanggan menerima insentif untuk bertindak demi kepentingan terbaik mereka sendiri.
Asuransi lebih Proaktif
Di bidang yang sudah matang lainnya, asuransi kendaraan, perangkat telematika berkemampuan IoT, yang lebih dikenal sebagai ‘kotak hitam’, dapat memberikan wawasan tentang perilaku pengemudi dan merekam informasi seperti kecepatan, akselerasi, pengereman, jarak, dan waktu kendaraan dikendarai.
Selain memberikan umpan balik mengemudi dan pelacakan GPS, perangkat telematika juga mampu memainkan peran penting selama interaksi pelanggan, termasuk ‘first notice of loss’ yang sangat penting. Dalam kasus tabrakan lalu lintas jalan, kotak hitam dapat mendeteksi tabrakan dan secara otomatis memberi tahu perusahaan asuransi pengemudi, serta layanan darurat. Ini memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengambil kendali proaktif atas insiden, daripada mengetahuinya beberapa hari kemudian setelah pemilik polis melaporkannya kepada perusahaan asuransi untuk mengajukan klaim. Pada saat yang sama, pendekatan dinamis ini terbukti lebih baik bagi pelanggan, memberikan rasa dukungan dan kendali yang menenangkan dalam situasi yang biasanya mengkhawatirkan dan tidak dikenal.
Penggunaan data yang dikumpulkan juga mengurangi kemungkinan penipuan dan mendorong pemeliharaan rutin serta mengemudi yang lebih aman. Satu studi menemukan bahwa memantau perilaku pengemudi dapat mengurangi biaya klaim kecelakaan hingga 50%, serta mengurangi jumlah klaim secara keseluruhan. Ketika diintegrasikan ke dalam polis asuransi, perangkat telematika memungkinkan perusahaan asuransi untuk menyediakan asuransi berbasis penggunaan (UBI), juga disebut sebagai pay-per-mile, yang disesuaikan berdasarkan kebiasaan pengemudi.
Pencegahan Kerugian Proaktif: Pemberitahuan Cuaca
Cuaca ekstrem memengaruhi berbagai risiko asuransi. Berkomunikasi secara proaktif dengan pelanggan untuk memberikan informasi dan panduan terbaru bermanfaat bagi semua pihak, membantu pemegang polis tetap aman, melindungi aset mereka, dan mengurangi kerugian. Sekarang perusahaan asuransi memanfaatkan teknologi modern untuk memberikan komunikasi proaktif yang dapat memberi tahu pelanggan sebelumnya tentang kondisi cuaca ekstrem, dengan peringatan yang dikirim langsung ke perangkat mobile atau smart pelanggan.
Peristiwa cuaca yang merusak tidak hanya menimbulkan risiko finansial yang signifikan bagi perusahaan asuransi – mereka juga menekankan perlunya langkah-langkah proaktif untuk mengantisipasi dan mengurangi dampaknya terhadap pemegang polis. Lonjakan peristiwa cuaca ekstrem, dari badai hebat hingga kebakaran hutan yang memecahkan rekor, telah meningkatkan beban bagi perusahaan asuransi, dengan bencana alam menelan biaya hampir Rp 1.380 triliun dalam kerugian pada tahun 2023 (lebih dari $95 miliar).
Pemegang polis dapat selalu di-update dengan pemberitahuan dan peringatan cuaca lanjutan dan diberi saran tentang cara tetap aman jika mereka kemungkinan akan terkena dampak oleh peristiwa cuaca besar. Data prakiraan cuaca dapat secara otomatis dicocokkan dengan alamat pemegang polis, untuk secara otomatis memberi tahu pelanggan hanya tentang kondisi buruk yang relevan, dan memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan untuk menjaga diri dan properti mereka tetap aman. Pemberitahuan bisa sesederhana email untuk memberi tahu pelanggan tentang badai potensial, atau pesan SMS darurat yang memberi tahu pemegang polis tentang penampakan kebakaran hutan lokal yang lebih mendesak.
Memanfaatkan Teknologi untuk Kelangsungan Bisnis
Memanfaatkan perangkat IoT dan merangkul potensi teknologi terhubung modern berarti bahwa perusahaan asuransi dapat mengurangi kerugian finansial sambil membina hubungan yang langgeng dengan pemegang polis: dibangun di atas dasar komunikasi proaktif, transparansi, dan personalisasi. Seiring dengan berkembangnya lanskap asuransi, mereka yang memanfaatkan kekuatan teknologi tidak hanya akan bertahan tetapi juga berkembang di era yang ditentukan oleh ketidakpastian dan perubahan, memberikan pengalaman pelanggan kelas satu dengan mudah dan efisien menggunakan data yang semakin granular.