PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) melakukan penutupan terhadap 43 kantor cabangnya pada tahun ini. Jasindo juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 262 orang karyawan.
Dikutip dari detikfinance, Jumat (9/12), Direktur Utama Jasindo Andy Samuel Panggabean mengatakan alasan PHK dilakukan karena proses klaim seluruhnya ditarik ke pusat, sehingga tak lagi membutuhkan orang klaim di kantor cabang.
Sedangkan penutupan 43 kantor cabang karena Jasindo melakukan perubahan proses dan model bisnis.
“Saat ini, per Desember 2022 total pegawai kami 665 orang dari tahun lalu 927 orang. Kantor perwakilan kami sekarang 30 dari 73,” kata dia di Komisi VI DPR.
Andy mengungkapkan saat ini manajemen berupaya untuk mengembalikan solvabilitas perusahaan ke tahap sehat dan menguatkan fundamental bisnis agar tetap sustain dan prudent.
Menurutnya dari kondisi keuangan Jasindo itu harus dilakukan upaya-upaya organik dan anorganik hingga restrukturisasi portofolio reasuransi kredit, termasuk perbaikan model bisnis dan proses bisnis perusahaan.
“Kami telah melepas 10 persen kepemilikan kami di Mandiri Inhealth dan 20 persen di Tokio Marine,” kata dia.
Jasindo juga melakukan revaluasi optimalisasi dan potensi perusahaan yaitu menjual aset tetap. Dia menargetkan bisa memenuhi ketentuan permodalan minimal 120 persen.