AAUI mencatat premi dari lini bisnis asuransi kendaraan bermotor meningkat di kuartal I tahun 2023, sebesar 9,6% year on year (YoY) menjadi Rp 5,19 triliun di kuartal I/2023, sementara di kuartal I/2022 sebesar Rp 4,74 triliun.
Sebagaimana diberitakan oleh Kontan.co.id, PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (Zurich) misalnya, mencatatkan pertumbuhan premi bruto sebesar 27% pada kuartal pertama tahun 2023.
“Sebagian besar pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan lini bisnis kendaraan bermotor yang merupakan lini bisnis terbesar Perusahaan,” ujar CEO Zurich Asuransi Indonesia, Edhi Tjahja Negara kepada media, Selasa (6/6).
Edhi menjelaskan, faktor utama pendorong pertumbuhan tersebut adalah pemulihan ekonomi dan pertumbuhan sektor otomotif serta pembiayaan. Menurutnya, ini sejalan dengan pertumbuhan yang dibukukan oleh mitra bisnis strategis perseroan.
PT Asuransi Simas Insurtech membukukan jumlah pendapatan premi di kuartal I/2023 mencapai Rp 142,93 miliar naik signifikan 81% yoy jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 78,72 miliar.
“Pencapaian premi kendaraan bermotor semester I ini di kisaran Rp 40 miliar, kita banyak kerja sama dengan agregator dan portal-portal online lainnya,” ujar Direktur Utama Asuransi Simas Insurtech, Teguh Aria Djana kepada pers, Senin (5/6).
Direktur PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI), Nico Prawiro mencatat realisasi kendaraan bermotor pada kuartal I/2023 mengalami peningkatan sebesar 51% YoY. Kontribusi terbesar yang menyokong peningkatan premi kendaraan bermotor tersebut datang dari kontribusi perusahaan pembiayaan.
“Strategi kami adalah menambah jaringan distribusi penjualan yang melalui perusahaan pembiayaan, dan bank serta direct sales kami sendiri,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil ketua AAUI Bidang Statistik & Riset, Trinita Situmeang menuturkan bahwa pertumbuhan yang dicatatkan asuransi kendaraan ini didukung oleh meningkatnya penjualan kendaraan roda dua 45,5% dan roda empat sebesar 13,8%.
Dia melihat tren penjualan asuransi ke depan juga akan terus mengalami pertumbuhan. “Kalau dilihat dari sisi penetrasi dan densitas, kami masih cukup optimis ada pertumbuhan, tapi apakah di satu digit atau dua digit, ya di tengah-tengah lah pertumbuhannya 1,5 digit,” ujarnya di Jakarta beberapa waktu lalu.