Prixa mengklaim bahwa dirinya adalah perusahaan berbasis AI pertama yang menggabungkan platform berteknologi AI dengan layanan kesehatan online terintegrasi di Indonesia, mencakup Sistem Periksa Gejala Berbasis AI dan layanan Kesehatan online yang menyediakan asisten kesehatan digital untuk menjawab pertanyaan pasien, konsultasi telemedicine, pengiriman ke apotek, dan diagnostik lab sesuai permintaan.
Saat ini Prixa mengklaim bisa mendeteksi 3600 kombinasi diagnosis penyakit dari gabungan keluhan 600 gejala dan 600 macam input jenis penyakit yang terdapat dalam database mereka.
Tahun berdiri 2019 Nama PT Terdaftar PT Pintar Data Group Alamat & Kontak The Plaza Office Tower, 20th Floor #F3
Jl MH Thamrin Kav. 28-30,
Jakarta 10350 Indonesia
Telepon: (021) 29924563Pendiri James Roring Situs website https://www.prixa.ai/ Nama Aplikasi – Jenis Insurtech Value Adding Intermediary, Claim enabler, Healthtech Pendanaan Terakhir Seri A: Juni 2021 senilai USD 3 juta dari MDI Ventures dan Trans-Pacific Technology Fund (TPTF) Nama Investor MDI Ventures dan Trans-Pacific Technology Fund (TPTF) Total Investasi Terkumpul USD 4,5 juta (per Juni 2021) Perusahaan Terkait –
Sejarah
Prixa didirikan pada 2019 oleh James Roring, MD dengan layanan yang pertama kali diluncurkan adalah platform manajemen kesehatan berbasis AI. Platform tersebut memberikan layanan telemedis dan layanan perawatan primer dasar lainnya untuk pembayar perawatan kesehatan dengan misi memanusiakan perawatan kesehatan dengan memanfaatkan data dan teknologi.
Prixa berfokus pada pelayanan pembayar perawatan kesehatan, yang mencakup perusahaan asuransi, korporasi, dan entitas pemerintah, melayani sekitar 10 juta pengguna.
Layanan diagnosis Prixa sebetulnya merupakan pilar pijakan pertama dalam model bisnis manajemen healthcare personal yang sedang dikembangkan. Nantinya pelayanan tersebut akan diintegrasikan dengan sistem pengelolaan klaim asuransi dan manajemen risiko untuk kebutuhan pencarian asuransi.
Kerjasama
Prixa saat ini bekerja dengan empat perusahaan asuransi besar dan memiliki enam perusahaan asuransi tambahan dalam jalur jangka pendeknya. Ia juga bekerja dengan administrator pihak ketiga terbesar di Indonesia, kata Roring, yang memungkinkannya menjangkau lebih banyak pemegang polis.