EDGE DC (PT. Ekagrata Data Gemilang), anak perusahaan penyedia layanan jaringan terkemuka PT Indointernet Tbk (Indonet), mengumumkan pembangunan data center kedua. Data center kedua bernama EDGE2 ini juga akan berlokasi di pusat kota Jakarta dengan kapasitas hingga 23 MW.
EDGE2 menandai ekspansi EDGE DC, menyusul kesuksesan fasilitas data center pertama EDGE1, dan memanfaatkan peluang transformasi digital yang pesat di Indonesia pasca pandemi global. EDGE menilai Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara dan keempat terbesar di dunia dalam jumlah populasi.
“Peluang pertumbuhan di Asia Tenggara sangat besar dan kehadiran kami di Indonesia memiliki peran penting dalam misi kami untuk menjembatani kesenjangan digital di pasar-pasar yang tumbuh pesat ini. Keahlian kami dalam desain, konstruksi dan operasional data center yang mutakhir dan ramah lingkungan dikombinasikan dengan layanan dan akses jaringan Indonet terhadap serat optik menghasilkan penawaran yang unggul bagi pelanggan lokal dan internasional yang membutuhkan dukungan untuk meningkatkan kehadiran digital mereka di Indonesia,” kata Samuel Lee, Chief Executive Officer Digital Edge.
Ketika sudah rampung pada Q4 2023, proyek ini diperkirakan akan menjadi data center terbesar di pusat kota Jakarta, yang menyediakan kapasitas beban IT yang sangat dibutuhkan bagi kota metropolitan berpenduduk 10 juta yang tumbuh pesat ini.
Menurut Structure Research, pasar colocation di Jakarta diperkirakan akan tumbuh mencapai USD 938 juta pada 2027, di mana colocation hyperscale mencapai 72% dari keseluruhan, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 34% dalam kurun waktu 5 tahun.
Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki 450.000 perusahaan skala menengah-besar, sementara menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia memiliki 107 bank umum nasional, 10 bank digital yang sudah beroperasi, dan 1.280 lembaga keuangan non-bank yang sebagian besar kantor pusat dan para pelanggan utamanya berada di sekitar pusat kawasan bisnis (CBD) Jakarta.