Igloo baru saja mengumumkan pendanaan seri B senilai USD 46 juta, atau setara dengan 688 miliar rupiah pada kurs hari ini. Putaran ini sudah dimulai sejak Maret 2022 dari investor yang dipimpin oleh Cathay Innovation sebesar USD 19 juta.
Data tambahan sebesar USD 29 juta diperoleh dari InsuResilience Investment Fund II yang diprakarsai oleh Bank Pembangunan Jerman KfW atas nama Kementerian Federal Kerja Sama & Pembangunan Ekonomi Jerman (BMZ) yang dikelola oleh investor seperti BlueOrchard Finance Ltd., yang memimpin pendanaan lanjutan ini. Selain itu, investor lainnya, WWB Capital Partners yang dikelola oleh Women’s World Banking Asset Management (WAM), FinnFund, La Maison, dan investor utama seri B, Cathay Innovation.
Igloo akan menggunakan dana tambahan ini untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Di sisi lain, ada potensi merger dan akusisi yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan.
Dalam pemberitaan Daily Social, Igloo juga telah menunjuk country manager indonesia yang baru yaitu Henry Mixson. Henry telah berpengalaman lebih dari 10 tahun di industri teknologi dan fintech. Sebelumnyam Henry adalah Country Manager dan Regional Head of Credit Aspire Financial Technology dan merupakan salah satu dari tim pendiri di Tunaiku/Amar Bank.
Di bawah pimpinan Henry, Igloo menargetkan peningkatan pertumbuhan perusahaan hingga tiga kali lipat pada 2023 dengan meluncurkan lebih banyak produk, menjalin kemitraan, menemukan lebih banyak mitra distribusi, dan membantu lebih banyak pelanggan sesuai kebutuhannya.
Diklaim hingga saat ini, perusahaan telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 55 perusahaan di tujuh negara dan lebih dari 15 produk dalam rangkaian produknya terus berkembang. Perusahaan telah memfasilitasi lebih dari 300 juta polis dan meningkatkan premi bruto sebesar 30 kali lipat sejak pertama kali berdiri di 2019.