Industri asuransi kredit di Indonesia melaporkan kenaikan signifikan dalam premi dan klaim pada tahun 2024. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat peningkatan tahunan sebesar 19,3% dalam premi asuransi kredit, mencapai Rp 4,95 triliun. Sementara itu, klaim pada lini usaha ini naik hingga 35,5% pada kuartal pertama tahun 2024, mencapai total Rp 3,9 triliun, meningkat dari Rp 2,93 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada tahun 2023, industri ini juga mencatat pertumbuhan premi yang mengesankan sebesar 56,2%, dengan total premi mencapai Rp 22,34 triliun. Klaim asuransi juga tumbuh 33,8% menjadi Rp 16,88 triliun. Peningkatan ini menunjukkan tren yang konsisten terhadap pertumbuhan sektor ini di pasar lokal.
Perusahaan asuransi, termasuk PT Asuransi Umum Mega dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), telah menerapkan strategi manajemen risiko yang ketat untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja mereka.
Tomy Ferdiansah, President Director Mega Insurance, menyatakan bahwa perusahaannya berhasil menurunkan klaim sebesar 5% hingga kuartal I-2024. “Kondisi tersebut disebabkan dengan concern perusahaan untuk meningkatkan kualitas manajemen risiko untuk setiap produk yang dipasarkan,” terang Tommy, Jumat (5/7).
Mega Insurance terus menjaga kualitas portofolio dengan seleksi ketat dan manajemen risiko yang baik untuk setiap penutupan asuransi kredit, dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan.
Di sisi lain, TUGU mencatat bahwa klaim asuransi kredit hanya berkontribusi 1,22% dari total beban underwriting, dengan nilai klaim sebesar Rp 2,6 miliar. Direktur Teknik Tugu Insurance, Sudarlin, menyatakan bahwa perusahaannya telah mengambil risiko yang tepat dan selektif dalam memilih jenis kredit yang dijamin, lebih mengutamakan asuransi kredit produktif daripada konsumtif dan berfokus pada kerjasama bisnis yang bersumber dari bisnis inward overseas.
“Strategi yang diambil oleh Tugu Insurance dalam menekan angka klaim asuransi kredit adalah mengambil risiko yang tepat,” kata dia.
Kedua perusahaan ini menunjukkan optimisme terhadap tahun 2024, dengan Mega Insurance menargetkan kenaikan premi asuransi kredit sebesar 20% dari target tahunan menjadi Rp 356 miliar. Kinerja ini menegaskan komitmen industri asuransi kredit di Indonesia dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar asuransi.